Sebagian besar dari kita tentu sudah mengenal yang namanya Jambu Air. Mungkin sekarang sudah jarang ditemui namun pada era tahun 1990-an masih banyak sekali yang menanam tanaman ini, dan salah satu ciri khas nya adalah buahnya yang lebat yang bahkan dalam kondisi yang ekstrim sampai-sampai dahannya patah gara-gara tidak mampu menahan banyaknya buah.
Lebatnya Buah Jambu Air |
Saya melihat ada beberapa keunggulan dari tanaman yang diperlihatkan tersebut bila dibandingkan dengan tanaman jambu air yang selama ini saya kenal, antara lain yaitu:
1/ Buah lebih besar
2/ Daging buah lebih tebal, bahkan ada yang sampai tidak ada bijinya sehingga keseluruhan buah jambu adalah daging buah
3/ Rasa buah lebih segar, empuk dan manis
Akhirnya saya pun menanam buah di lahan pekarangan belakang rumah orang tua. Dari pekarangan yang semula lebat dipenuhi dengan berbagai jenis tanaman yang sudah bertahun-tahun ada, saya bongkar dan diganti dengan kurang lebih 45 pohon jambu air.
Spesifikasi tanam yang baik:
1/ Jarak tanam ideal adalah 4 meter
2/ Lubang tanam sekitar 75cm x 75cm dengan kedalaman 100cm
3/ Isi dengan kompos, paling baik adalah kotoran kambing (srintil) dan biarkan dalam keadaan terbuka dan terkena paparan sinar matahari selama kurang lebih 2minggu
4/ Apabila sebelumnya area tanam adalah pekarangan tertutup, ada bekas gundukan sampah, siap2 untuk menanggulangi hama ulat tanah yang biasa menyerang pada musim kemarau
5/ Buat saluran air di antara tanaman supaya air tidak terlalu menggenang pada waktu musim hujan dan sekaligus menampung air supaya tidak keluar dari pekarangan.
Sebetulnya saya sudah mendokumentasikan photo2 proses tumbuh kembangnya namun sayang photo2 tersebut hilang bersamaan dengan hilangnya HP saya. Jadi saya hanya punya photo terakhir ketika sudah berusia 4 tahun.
Pohon Jambu berusia 4 tahun |
Saya sudah mencoba berbagai macam cara mulai dari penyemprotan dengan pestisida, membungkus buah jambu sampai dengan melakukan sortir buah supaya tidak terlalu banyak. Namun usaha itu tetap sia-sia dan buah jambu tetap rontok atau busuk.
Menjelang tahun ke-empat saya menerapkan cara baru yaitu :
1/ Pembersihan lahan secara berkala setiap minggu
2/ Menjaga agar pucuk daun tidak rusak dengan penyemprotan
3/ Penyemprotan pestisida juga dilakukan di area bawah pohon dan di tanah sekitar pohon
4/ Area tanaman harus bersih dari sampah, minimal jarak tempat sampah sekitar 20m untuk mencegah lalat buah
5/ Area tanah harus bersih dari rumput, daun2 yang jatuh dan sampah2 lain yang mungkin dapat mengundang hadirnya lalat buah.
Perlu diingat bahwa lalat buah dapat menyerang pada waktu buah jambu baru selesai penyerbukan jadi itulah mengapa meskipun saya sudah membungkus buah jambu tetap saja busuk karena buah jambu sudah dihinggapi lalat sejak sebelum dibungkus.
Akhirnya setelah tahun ke empat saya baru bisa merasakan buah jambu berbuah lebat tanpa banyak yang terbuang,
Sehat |
Segar |
Photo bareng Xiaomi Mi4 |
Comments
Post a Comment